Tantangan Menulis - BUBUR AYAM
Bubur Ayam... Nikmatnya bubur di pagi hari, teksturnya lembut meluncur melalui mulut ke tenggorokanku. Sesekali kriuk kerupuk terdengar meramaikan suasana pagi ini. Mungkin seperti inilah filosofi kehidupan, ketika ada tekstur yang lembut sesekali tekstur yang keras muncul dalam aksi berkolaborasi. Problematika kehidupan begitulah adanya, terkadang kita harus tegas dalam sebuah kelembutan. Atau sebaliknya terkadang pula tidak semua masalah atau problem harus diselesaikan dengan kekerasan. Seteguk tirta mulai mendinginkan suasana, unsur Hidrogen dan Oksigen menyatu lembut membentuk sebuah senyawa H20 penuh manfaat dari sebuah kendi tua turun temurun keluarga kami. Benar saja sajian bubur yang hangat ini semakin nikmat ku santap dengan ditemani lumatan cabai nan merah merekah. Pedas nikmat, gurih semua menyatu dalam kancah rasa di tiap lekukan lidahku. Luar biasa. Pelan-pelan ku tatap bulir-bulir nasi yang telah halus menjadi bubur, ku bayangkan pula bagaimana prosesnya. Sejenak aku se