Sebagaimana Mentari yang Terbit, Naskah pula memancarkan sinarnya

 

Menerbitkan Sebuah Naskah


Resume Ke - 17 
Kuliah Online Kelas Menulis Bersama Om Jay
Oleh : Isnawati, S.Pd.

Narasumber kuliah online malam ini adalah Bapak Joko Irawan Mumpuni, beliau adalah Direktur Penerbitan dari Penerbit Andi. 

Ada 3 paparan yang akan Pak Joko sampaikan pada malam ini yaitu :
  • Writing Preneurship ( Menulis Buku Yang Diterima Penerbit)
  •  Menulis Buku Ajar 
  • Tehnik Menulis Buku

 

Writing Preneurship


Beliau menyampaikan bahwa guru sebagai Tenaga Akademisi perlu mengetahui tujuan melakukan publikasi. Beberapa orang ada yang berorientasi pada keuntungan, ada pula  yang karena pengabdian artinya hidup ini harus berguna bagi orang lain, ada yang dalam rangka promosi, misalnya ingin mendapat jabatan tertentu, melakukan promosi lewat tulisan dan  ada yang untuk mendapatkan angka kredit. Semuanya tidak ada yang salah. 

Pak Joko mengajukan pertanyaan lewat slide. Sekarang kami di tangga berapa? Yang berada pada tangga paling bawah mengatakan saya tidak dapat mau menulis, yang di tangga kedua berkata saya tidak bisa menulis. Harapan beliau, kami semua berada di tangga paling atas yang berkata "ya kami menulis dan menerbitkan buku".

Beliau mengatakan bahwa perusahaan juga beroperasi untuk mencari keuntungan demi menghidupi karyawan-karyawannya termasuk penerbit. Jadi penerbit tidak sembarangan menerbitkan buku karena pasti mempertimbangkan dari keuntungannya menerbitkan buku tersebut.
Ada 4 bagian dari ekosistem penerbit : 
1. Penulis
2. Penerbit 
3. Penyalur 
4. Pembaca
Dalam dunia penerbitan siapa yang paling untung? Pasti kita menjawab penerbit yang paling besar mendapat keuntungan. Apa benar demikian? Ternyata tidak, penyalur 30 %, penulis 10% dan penerbit sendiri  hanya sisa 2-3 % per buku . Jadi penerbit bisa bertahan kalau buku yang diterbitkan banyak dibeli pembaca.

Literasi di Indonesia jauh tertinggal jika dibandingkan dengan negara lain. Ada beberapa penyebabnya seperti yang terdapat dalam slide berikut:

Proses Naskah Menjadi Buku

1. Mengirimkan naskah ke penerbit. Diharapkan dalam bentuk print out, supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, misalnya naskah diambil oleh orang lain kalau dalam bentuk file. Naskah yang dikirim berisi judul, CV,daftar isi lengkap, sinopsis dan minimal separo dari isi naskah.
2. Naskah akan dinilai oleh penerbit. Penerbit mempertimbangkan dari segi ekonomi, bukunya nanti laku atau tidak? Jika ditolak maka akan dikembalikan, jika diterima maka akan diminta softcopynya.
3.Editting
4. Setting
5. Cetak
6. Jual

Mengapa perlu proses editing dan setting?
Untuk menghindari salah ketik, penempatan tanda baca dll serta supaya lebih enak dibaca. Naskah pasti melalui editor penerbit. Termasuk judul, biasanya usulan dari penulis dimodifikasi oleh penerbit supaya judul menarik dan bukunya laku di pasaran.

Bagaimana buku sampai ke toko buku?
Sebelum dicetak masif, buku dicetak 1(satu) dan dikirim ke penulis agar dilakukan koreksi akhir supaya tidak terjadi kesalahan yang fatal. Setelah itu penulis mengirimkan lagi ke penerbit untuk dilakukan koreksi seperlunya. Setelah selesai maka akan dibuat plat yaitu untuk membuat buku secara masif di mesin pencetak.

Apa Yang Penulis Peroleh?

1. Peningkatan finisial
  • Royalti 10% dari penjualan buku.
  • Diskon pembelian langsung
  • Seminar/mengajar
2. Peningkatan karier
3. Kepuasan batin. Saat pertama melihat buku kita ada di toko buku atau sedang dibaca orang lain. Betapa bangganya kita.
4. Reputasi kita menjadi naik.

Sistem penilaian oleh penerbit:
1. Editorial 10%
2. Peluang potensi pasar 50%
3. Keilmuan 30%
4. Reputasi penulis 10 %
Tetapi reputasi penulis bisa menjadi 100% dengan alasan tertentu.

Naskah apa yang diterima penerbit?
1. Tema populer, penulis populer
2. Tema tidak populer, penulis populer
3. Tema populer, penulis tidak populer.

Untuk mengetahui tema populer atau tidak kita bisa melihat dari google trend. Dan untuk mengetahui reputasi penulis bisa dilihat dengan menggunakan google cendikia,dilihat dari jumlah sitasi yaitu jumlah tulisan yang dikutip oleh orang lain.
Penerbit Andi menyimpulkan bahwa penulis dianggap memiliki trend(populer) jika memiliki minimal 2000 sitasi.
Penerbit juga akan mengecek akun media sosial seperti banyak pertemanan di fb, blog, chanel youtube. Akan dilihat blognya berapa viewnya,chanel youtube nya berapa kali ditonton dll.

Bagaimana menentukan oplah/jumlah buku yang mau diterbitkan? 
1. Market sempit/lifecycle panjang. Artinya walaupun buku yang sudah bertahun-tahun tidak direvisi , tidak diperbaharui tetapi tetap laku contohnya Matematika, IPA, Kimia, anatomi dll.
2. Market lebar/lifecycle panjang. Ini yang paling disukai penerbit. Contohnya kamus, esiklopedi dll
3. Market lebar, lifecycle pendek. Ini bagus untuk pemula. Contoh: microsof 2016, buku ini tidak laku lagi kalau muncul program microsof 2019.

Buku yang pasti ditolak penerbit adalah buku yang market sempit, lifecycle pendek.

Penerbit Andi menggunakan gaya selingkung yang sudah ditetapkan oleh penulis.

Penerbit menyukai penulis yang idealis dan industrialis. Kemudian tulislah buku yang banyak digunakan banyak orang.



Kesimpulan :
Ada 7 (tujuh) burung yang hinggap di dahan pohon. Ada 5(lima) burung  berkehendak untuk terbang. Berapa burung yang masih ada di dahan? Kalau menjawab 2 (dua) pasti salah, jawaban yang benar adalah 7 (tujuh). Karena yang 5 (lima) hanya akan berkehendak belum terbang. Menulis itu jangan akan, tetapi menulislah segera dan kirimkan ke penerbit dengan segala resiko.

Luar Biasa!!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

3 Resep Sukses Guru yang Pendiam Dalam Mengelola Kelas

Sebuah Pencerahan

Menu Yang Menggugah Selera