PGRI KAPUAS WEBINAR




WEBINAR PGRI KAPUAS
"Belajar Dari Rumah 
Efektif Di Masa Pandemi?"  
Sabtu, 04 Juli 2020
Pukul 09.00 s.d 12.00 WIB. 


Narasumber :
1. Dr.H.Suwarno Muriyat,S.Ag.,M.Pd.
(Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas)
2. Susilo, S.Pd., M.Pd.
(Tim Pengawas BDR Disdik Kapuas)
3. Wanto, S.Si, M.Pd. 
4. Barlimanto, S.T.
(Tim SPMI LPMP Provinsi Kalimantan Tengah)

Host :
1. Rahma Fitri Awal, S.Pd.I
2. Arie, S.Pd 


Salam PGRI! Salam Solidaritas! 
Salam Hangat Para Guru Hebat
di seluruh  Indonesia!

Alhamdulillahirrobbil Alamin, Kegiatan PGRI Kapuas Webinar hari ini berjalan dengan lancar. Pagi sekali Panitia telah membagikan tautan link untuk masuk ke Zoom Meeting. Para Panitia dan peserta sendiri juga bersiap dengan segala perangkatnya untuk Kegiatan Webinar ini, mulai dari kesiapan jaringan, audio, video dan lain sebagainya.

Meskipun link untuk masuk ke Zoom Meeting telah dibagikan namun peserta harus menunggu Zoom Meeting sendiri dibuka oleh host sesuai jadwal yang disampaikan pada simulasi atau gladi resik sebelumnya. 

Hingga tibalah saat yang dinanti-nanti. Para peserta dapat bergabung pada Zoom Meeting PGRI Kapuas Webinar.
Pagi itu suara merdu dari Ibu Arie, S.Pd terdengar mulai menyapa para peserta. Beliau kembali mengingatkan para peserta untuk merename nama akun Zoom sesuai dengan nama dan Instansinya. 

Ada sekitar 586 orang peserta yang hadir dalam Kegiatan Webinar ini. Luar biasa, jika kita menelisik sedikit kebelakang dimana sebelum masa pandemi covid ini melanda pertemuan antar pendidik biasanya tidak sampai pada nominal ini untuk skala satu ruangan. Hal ini patut di apresiasi. Antusiasme para peserta ternyata tidak hanya berasal dari kota Kuala Kapuas sendiri, namun ada pula peserta yang berasal dari Pulang Pisau, Muara Teweh, Banjarmasin hingga Lombok.


Ibu Arie, S.Pd dan Ibu Rahma Fitri Awal, S.Pd.I selaku host pada kegiatan ini juga menyapa para Narasumber yang telah berkenan hadir  dan memberikan materi dalam kegiatan ini. Kerjasama yang baik menjadikan acara ini nampak manis dikemas dengan sebaik-baiknya. 

Bapak Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas juga telah berada ditengah-tengah kita. Sungguh sangat gembira dapat ikut serta dalam kegiatan ini, pertemuan yang luar biasa dari balik sebuah layar kaca. 


"Ikatlah Ilmu dengan Tulisan" Sabda Rasulullah ini terngiang di ingatan. Sehingga saya mencoba mengikat ilmu yang telah disampaikan pada kegiatan hari ini agar dapat kembali dibaca atau dihadirkan bagi kawan-kawan Pendidik Insan Cendekia yang terkendala tidak dapat mengikuti kegiatan ini secara daring.


Lengkapnya kehadiran Narasumber menambah erat kesiapan acara. Hingga tibalah memasuki acara yang pertama yaitu Menyanyikan Lagu Indonesia Raya. Ibu Rahma Fitri Awal, S.Pd.I sebagai host mulai mengajak seluruh peserta dalam mempersiapkan diri dengan sikap siap. 

Lagu ciptaan W.R. Soepratman yang pertama kali dikumandangkan pada 28 Oktober 1928 ini pun terdengar menggelora di audio masing-masing peserta. 


Menakjubkan ketika kami bersama-sama mengumandangkannya walau tidak berada di satu ruangan yang sama. PGRI terimakasih yang sebesar-besarnya untuk pertemuan luar biasa ini.

Doa juga menjadi suatu keharusan dalam memohon kelancaran serta kebermanfaatan yang sebaik-baiknya untuk kegiatan ini. Semua peserta berdoa dengan khusyuk. 

Pengantar dari Ketua PGRI Kabupaten Kapuas, Bapak Kadeni, S.Pd., M.Pd. semakin memfokuskan peserta pada kegiatan ini. Beliau menyapa dengan ramah dan mulai menyampaikan pengantar yang begitu memperjelas tujuan kegiatan ini. Beliau menyampaikan bahwa Tema yang diusung adalah Tema yang sangat dibutuhkan. Tiga bulan yang telah dilalui oleh para pendidik dirasa masih belum terkoordinir atau belum memperoleh pola yang tepat. Padahal setidaknya 6 bulan kedepan kita masih belum dapat melaksanakan pembelajaran secara tatap muka seperti sebelumnya. 

Diharapkan Kegiatan Webinar ini dapat memberikan pencerahan, pengetahuan dan keterampilan mengenai BDR (Belajar Dari Rumah). Narasumber yang hadir adalah Narasumber yang betul-betul berkompeten dibidangnya. Melalui Webinar ini diharapkan kita dapat mengetahui Kebijakan Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas, Sistem Pengawasan (Tim Satgas BDR), Teknik- Teknik BDR serta apa kaitannya dengan tugas kita. Ini semua akan di share kepada kita dengan harapan agar dapat kita ambil dan terapkan sehingga dapat lebih maksimal.

Program Pendidikan Hebat Kapuas Cerdas yang ada di Kabupaten Kapuas sendiri juga bersinergi dengan PGRI. Dimana PGRI memiliki semangat untuk memajukan SDM para pendidik salah satunya melalui kegiatan ini. 

Selama ini selain masih berkreasi sendiri dengan programnya masing-masing, diharapkan sekolah dapat memperoleh guide line atau petunjuk agar lebih terarah. Sebagai salah satu organisasi yang menaungi Bapak Ibu, PGRI terpanggil untuk memberikan yang terbaik (kebutuhan) para pendidik. Namun demikian beliau menyampaikan kegiatan ini merupakan kegiatan perdana. Sehingga jika masih terdapat beberapa kekurangan akan dijadikan sebagai bahan evaluasi. Dan besar harapan agar kegiatan ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya.

Seperti apa penyampaian materi oleh Narasumber? Apa saja yang telah disampaikan? Berikut yang bisa saya rangkum.

Narasumber Materi Pertama :

Dr.H. Suwarno Muriyat,S.Ag.,M.Pd.


Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas
menyapa seluruh peserta. 
Hingar bingar para peserta nampak dari balik layar kaca tanpa suara. Gerakan, raut wajah masing-masing peserta menggambarkan antusiasme masing-masing peserta. 
Tentu saja mode unmute  atau senyap untuk setiap akun zoom peserta diharapkan dapat menjadikan suasana lebih fokus dalam menerima materi. 

Bapak Dr. H. Suwarno Muriyat, S. Ag., M. Pd. Menyampaikan bahwa kegiatan ini berada di moment yang tepat, dimana saat ini kita menjelang pelaksanaan Tahun Pelajaran Baru 2020/2021. Kalender Pendidikan Kabupaten Kapuas juga telah diterbitkan. 
Salah satu strategi yang beliau sampaikan adalah Pusat Belajar Masyarakat. Serta adanya Tim Pengawas BDR yang telah dibentuk Dinas Pendidikan. 

Beliau juga menyampaikan Standar Nasional  Pendidikan yang menjadi fokus dimasa pandemi ini yakni Standar Proses yang lebih ditekankan. 

Ada hal unik dan menarik disini. Beliau memberikan suatu singkatan yang beliau sebut dengan I2 M3 (dibaca : I two M three)
Dimana singkatan ini adalah :

I = INTERAKTIF 
Guru diharapkan dapat Interaktif baik secara daring maupun luring.

I = INSPIRATIF
Menjadi inspiratif baik bagi siswa maupun orang tua.

M = MENYENANGKAN
Proses pembelajaran yang menyenangkan.

M = MEMOTIVASI
Memotivasi tidak hanya bagi peserta didik namun juga orang tua dalam mendukung pendidikan anak. Pendidikan utama adalah dari keluarga.

Dan yang terakhir yaitu

M = MENANTANG

Beliau juga memberikan penjelasan mengenai Dana Bantuan Operasional Sekolah yang boleh diperuntukkan untuk penanganan Covid 19. Dimana disesuaikan dengan petunjuk teknis yang ada dan RKAS. Beliau memberi pengumpamaan seperti beberapa kegiatan yang awalnya dianggarkan namun tidak dapat dilaksanakan selama pandemi ini baik itu KKG, MGMP, MKKS dapat disesuaikan dengan Permendikbud yang baru. Dana dapat dianggarkan untuk transportasi guru yang berkunjung ke rumah siswa, penyediaan tempat cuci tangan, pembuatan modul dan lain-lain. 

Kegiatan MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) secara parsial juga melihat pada jenjang dan lokasi. MPLS  juga dapat dilaksanakan secara daring. Namun jika secara tatap muka diperkenankan maksimal satu kali saat MPLS dengan maksimal 15 orang. Hal ini juga wajib di koordinasikan pada Dinas Pendidikan di wilayah atau kecamatan masing-masing. Agar bisa didampingi oleh pengawas dengan menerapkan protokol kesehatan. Utamakan kesehatan dan keselamatan. 



Beliau memberikan penjelasan boleh, diutamakan standar proses dimana kehadiran guru tetap dapat dirasakan dirumah. Standar isi seperti target kurikulum tidak harus tercapai seluruhnya. Lebih menginformasikan kepada anak mengenai bagaimana menghadapi situasi saat ini serta penguatan karakter sosial yang acapkali terabaikan padahal sangat penting dimasa seperti ini. 

Bagaimanakah siasat bagi daerah yang terkendala tidak ada jaringan internet? Atau gawai.

Beliau menjawab zona merah memang tidak diperkenankan pembelajaran tatap muka disekolah seperti biasa, guru dapat datang kerumah - rumah atau dikumpulkan pada suatu tempat (tidak boleh lebih dari 15 orang) tetap dengan protokol covid untuk mengantarkan tugas- tugas kepada siswa.

Beliau juga menyampaikan mengenai rapid test gratis bagi para guru yang nantinya diharapkan dapat dinaungi PGRI untuk bekerja sama dengan Dinas Kesehatan. Dimana ada program 1000 rapid tes gratis. Beliau juga telah melakukan rapid tes pada no. Urut ke 123 artinya masih banyak kuota untuk mengikutinya. 

Beliau juga menyampaikan saat beliau berkunjung ke Tamban Catur. Beliau mengajak pendidik disana untuk mengikuti webinar ini. Beliau berpesan untuk kita semua agar selalu menjaga kesehatan, tetap semangat memberikan yang terbaik.

Narasumber Materi Kedua : 

Susilo, S.Pd., M.Pd.

Bapak Susilo, S.Pd., M.Pd. adalah Tim Pengawas BDR di Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas. Beliau menyampaikan memang Tim ini masih memerlukan berbagai persiapan terkait Pengawasan BDR. Termasuk instrument untuk pelaksanaan tugas. Selain jangkauan yang sangat luas dan banyaknya jumlah sekolah juga diperlukan infrastruktur bagi Tim Pengawas BDR sendiri. Tim ini juga memerlukan bantuan baik dari masyarakat, guru dan orang tua. 

Apa yang dapat dilakukan? Berikut penjelasannya.




Beliau juga menambahkan untuk pelaksanaan MPLS harus ada draft yang tepat yaitu jika dilaksanakan pertemuan adalah maksimal 1 jam sehari dengan maksimal 15 peserta. Menyampaikan mengenai arahan pengenalan sekolah secara umum tentunya dengan tetap menerapkan protokol covid. 

Beliau juga menjawab pertanyaan dari seorang peserta yang berasal dari LPMP Kalteng. Bagaimana sanksi bagi guru yang sama sekali tidak melaksanakan BDR? Aspek apa saja yang di nilai?

Menurut beliau laporan dari Kepala Sekolah dengan melalui  google form yang diisi masing-masing Kepala Sekolah digunakan sebagai alat pemantauan. Mengenai sanksi beliau menyampaikan hal ini akan diserahkan kepada pihak sekolah. Agar mereka dapat menyadari pentingnya BDR. 

LKH (Lembar Kegiatan Harian) atau jika ini dirasa berat LKM (Lembar Kegiatan Mingguan) guru akan diminta sebagai laporan.

Diakhir pemaparannya beliau juga berpesan sekaligus memperingatkan agar tidak ada sekolah yang kosong. Sekolah dapat melaksanakan piket (bergantian) selama 1 atau 2 jam atau seperti apa polanya agar sekolah tidak kosong atau tutup sama sekali.  Bendera harus tetap dinaikkan. 

BDR bukanlah berarti memindahkan sekolah kerumah. BDR tidak serta merta memindahkan tatap muka yang pada kondisi normal misal mulai pukul 07.00 s.d pukul 13.00 disekolah diterapkan kerumah. 
Namun, lebih pada arahan tugas-tugas yang harus dilakukan siswa, arahan belajar dengan bantuan keluarga inti siswa, dan mengaitkan materi dengan kondisi saat ini.
Hal ini juga disampaikan dan diperjelas kembali oleh Bapak Wanto yang akan kita lihat pada materi di sesi selanjutnya.

Narasumber Materi Ketiga : 

Wanto, S.Si, M.Pd. dan
Barlimanto, S.T.
(Tim SPMI LPMP Provinsi Kalimantan Tengah)

Tidak terasa waktu berlalu chat yang masuk untuk bertanya juga sangat banyak. Bayangkan saja bagaimana kepiawaian host dalam mengkompilasi pertanyaan- pertanyaan itu menjadi kemasan yang pas dan berisi untuk disajikan kepada Narasumber untuk dijawab. 

Sebelum menyampaikan materi, Pak Wanto begitu sapaan akrab beliau mulai memberikan sebuah tautan link kepada para peserta. Beliau meminta para peserta untuk mengklik dan masuk pada tautan tersebut. Ternyata tautan tersebut menghantarkan para peserta ke sebuah survei yang menarik. Peserta diberikan pertanyaan mengenai apa yang menjadi kesulitan para guru dalam mengajar di masa pandemi ini. Ada beberapa alternatif pilihan jawaban. Dan persentase teratas yaitu guru mengalami kesulitan dalam mengoperasikan aplikasi teleconference.

Survei ini setidaknya telah diisi oleh 200 orang peserta yang berpartisipasi menjawab. Kemudian pertanyaan kedua adalah metode apa yang digunakan oleh guru selama proses pembelajaran dalam pandemi ini. Persentase tertinggi adalah dengan pemberian tugas. 

Survei ini menurut beliau menjadi dasar untuk mengetahui seperti apa yang dilaksanakan dan bagaimana. LPMP sendiri telah melakukan survei di beberapa bulan yang lalu. 

Berikut materi lebih lanjut yang disampaikan Pak Wanto melalui power point. Dapat di buka atau unduh dengan mengopi alamat berikut ke browser.

https://drive.google.com/file/d/1SDVDP9z__Shybffak2kvHU3PmWaNvSnF/view?usp=sharing

Pak Wanto juga menyampaikan agar guru dapat lebih memberikan pengalaman kepada siswa dimasa pandemi ini. Pengalaman disini bukan berarti pegalaman guru namun pengalaman siswa. Beliau memberikan perumpamaan. Misal pada pelajaran Matematika dalam mencari rata-rata. Tentu soal atau materi dapat dikaitkan dengan kondisi saat ini misalnya tuliskan data penambahan jumlah covid. Kemudian hal ini juga bisa diterapkan pada materi soal cerita atau jenis materi lainnya. 
Sehingga anak tetap mendapatkan materi dan pengalaman.

Pak Barlimanto, S.T. juga memberikan Best Practice yang sangat bagus pada kegiatan webinar ini. Berikut materi yang telah disampaikan. Dapat di buka atau unduh dengan mengopi alamat berikut ke browser.

https://drive.google.com/file/d/1ERDAEAPYJ-QCtmcUqSTdINAClEVPLJyU/view?usp=sharing

Tak terasa waktu berlalu hingga pukul 12.30 saat absen kehadiran dibuka. 

Salah satu Sekolah Dasar di Mantangai juga di apresiasi dan di sapa oleh host siang itu. Kawan-kawan disana begitu antusias mengikuti webinar ini dengan acara nyimak bareng.

Tibalah dipenghujung acara. Berikut kesimpulan yang disampaikan oleh Ibu Fitri Awal, S.Pd.I selaku host yang menutup acara. 

Kesimpulan :
  • Pembelajaran tidak lagi berorientasi pada standar isi namun lebih pada proses.
  • Pembelajaran harus I2 (Interaktif Inspiratif) M3 (Menyenangkan, Menantang, Memotivasi).
  • Diperkenankan mengurangi JJM dalam proses KBM dalam 1 hari.
  • Diperkenankan memanfaatkan Dana Bos untuk Sarana prasarana pencegahan dan penanggulangan Covid.
  • Guru Tes Rapid gratis, melalui koordinasi dengan Dinkes.
  • Tidak ada RPP darurat, fokus pada materi esensial.
  • Proses Pembelajaran tetap berlangsung.
  • BDR Bukan memindahkan sekolah ke rumah.
  • Untuk Adaptasi kebiasaan Baru, Pastikan tetap mematuhi protokol covid.
Terimakasih PGRI. Terimakasih Bapak Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas. Terimakasih Para Narasumber Hebat. Terimakasih semua Rekan Guru. Terus lah berjuang jangan pernah berhenti. Kobarkan semangat dalam dada. Wujudkan cita-cita untuk memajukan Pendidikan Indonesia.


Hidup Guru.
Hidup PGRI.
Maju Kabupaten Kapuas.
Jaya selamanya.
Wassalam.

Komentar

  1. Luar biasa, PGRI Kapuas hebat.
    Bu Isnawati pintar

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin, Terimaksih Pak Jupriyanto sy masih belajar. ๐Ÿ‘๐Ÿ™

      Hapus
  2. Mantap..Jayalah PGRI Kapuas๐Ÿ‘keren Bu Isnawati๐Ÿ™

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih Bu Mahrita ๐Ÿ™๐Ÿ‘ Jaya PGRI Kapuas

      Hapus
  3. Mantap banget Bu Isnawati! Hasil ikut pelatihan online menulis pian mnujukkan hasil yg maksimal. What an excellent writer! Congrats bu Isna!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thank you so much Bu Wiwik. I'm still learning. Once more, Thanks ๐Ÿฅฐ๐Ÿ™

      Hapus
  4. Mantaaaaaf....๐Ÿ‘๐Ÿ‘

    BalasHapus
  5. Luar biasa.. ๐Ÿ‘๐Ÿ‘๐Ÿ‘

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

3 Resep Sukses Guru yang Pendiam Dalam Mengelola Kelas

Lingkaran Setan? Jangan Takut!

Menu Yang Menggugah Selera