Pertemuan Ke-19

 



Resume Kuliah Online Belajar Menulis Pertemuan Ke 19

Oleh Isnawati, S.Pd

 

Narasumber :  Drs. Jumanto, M.Pd.

Beliau bekerja sebagai Pengawas Sekolah Kabupaten Rembang dan merupakan Ketua PGRI Kabupaten Rembang.

 

Salam Literasi!

 

Pak Jumanto akan berbagi tentang proses kreatif menulis yang beliau jalani selama ini sampai menghasilkan karya buku.

 

Pak Jumanto mengawali kegiatan rutinitas menulis dengan menulis puisi diselingi menulis cerita pendek. Menurut beliau menulis puisi itu mudah, setiap ada ide langsung ditulis.

 

Tahun 2004, Pak Jumanto mulai ditantang oleh Prof. Dr. Sarwiji Suuwandi yang beliau anggap sebagai guru  bagai orang tua  untuk menulis Buku Ajar.

 

Pak Jumanto yang waktu itu adalah guru yang meneliti buku-buku yang diajarkan di sekolah mendapat tantangan sekaligus bimbingan dari Pak Sarwaji dan disambut baik oleh beliau sehingga menghasilkan 3 buku ajar SMP dan 5 buku ajar SMA.

 

Luar biasa, Pak Jumanto berhasil menyelesaikan 1 buku ajar untuk kelas VII SMP/MTs hanya dalam waktu 1 (satu) bulan, buku ajar kelas VIII dalam waktu 2 minggu, selanjutnya naskah kelas IX dan untuk SMA rata-rata 2 minggu.

 

Buku-buku tersebut dinilai oleh Pusat Perbukuan, kemudian beliau edit sesuai dengan catatan-catatan yang diberikan oleh tim penilai. Setelah proses penilaian selesai, buku mendapat SK Penetapan dan siap diterbitkan menjadi buku. Pendapatan Pak Jumanto dari menulis buku jauh melebihi pendapatannya sebagai PNS, selain mendapat hasil dari menjual naskah juga mendapat hasil dari editor.

 

Pak Jumanto mendapat tantangan baru datang dari Bapak Direktur Penerbit SIC  sebagai marketing. Sempat terbersit dipikiran beliau, Kata beliau, "Bisakah saya menjalani sambil saya menjalankan tugas sebagai guru PNS?"

 

Kesempatanpun datang saat pemerintah meluncurkan BSE, buku-buku yang lulus penilaian dibeli oleh pemerintah. Buku tersebut sudah diberi Het tetapi bisa dicetak oleh pihak ketiga dengan harga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.  Pak Jumanto pun mendirikan penerbit untuk mengajukan ijin cetak BSE.

 

Pekerjaan beliau dari penulis, editor, marketing, manager tetap dilakukan sampai sekarang. Di PGRI Jateng beliau mendapat tugas sebagai Ketua Badan Penerbitan PGRI Jateng di Penerbit PGRI Jateng Press. Beliau mengatakan Penerbit PGRI Jateng Press siap membantu penulis-penulis pemula.

 

Berikut motivasi-motivasi dari beliau:

Menulislah, langsung menulis tidak perlu dipikir terlalu dalam. Kreatifitas menulis seseorang akan tetap membara karena dipengaruhi motif. Penulis tentu memiliki motif yang berbeda-beda namun kebanyakan penulis pemula motifnya adalah senang. Motif senang adalah motif tingkatan terakhir yang tertinggi.

 

Setelah kebiasaan menulis berjalan dengan lancar maka saatnya untuk menulis dengan arah yang khusus. Menulis untuk tujuan tertentu atau pembaca tertentu misalnya pembaca untuk TK, SD, SMP, SMA bahkan untuk umum.

 

Tulisan-tulisan yang mengalir dengan mudah akan lebih baik apabila mengikuti arah calon pembacanya sesuatu dengan yang diatur oleh Undang-Undang No. 13 Tahun 2017 Tentang Perbukuan.

 

Menulis itu mudah,ide bisa kita dapati dimana-mana, inspirasi akan muncul sewaktu-waktu. Apabila ada ide atau inspirasi saat sibuk maka tulislah pokok-pokok tulisan yang selanjutnya ditulis dalam bentuk outline. Outline sangat penting agar tulisan terarah dan lancar.

Akhir dari menulis itu adalah merasa senang.

 

Berikut kesimpulan dari kuliah Pak Jumanto.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

3 Resep Sukses Guru yang Pendiam Dalam Mengelola Kelas

Lingkaran Setan? Jangan Takut!

Menu Yang Menggugah Selera